buto ijo terbelit pohon timun

buto ijo terbelit pohon timun

Rabu, 02 Juni 2010

WAYANG
WAYANG

Cerita wayang gedog
Timun Emas dan perjalanan cinta Candrakirana dan Panji Asmara Bangun

Pada jamn dahulu kala, di Negeri Kahuripan, sebuah negeri yang makmur sejahtera, yang termasyhur dimana mana, negeri aman santosa, terdapatlah suatu desa dimana  tinggallah seorang nenek, yang sudah lanjut usianya. Sudah lama nenek menginginkan seorang anak.Namun dewata belum mengabulkan. Sampai pada suatu hari, ketika nenek sedang berdoa, tiba tiba saja datang seorang raksasa. Raksasa itu bernama Kaki Buto Ijo. Raksasa mendengar permintaan nenek, maka akan membantu. Tetapi dengan satu syarat/apabila nantu anaknya perempuan, maka pada usia tujuh tahun, anak itu akan dia ambil oleh Kaki Buto Ijo.untuk menjadi santapannya.

Ki Buto Ijo memberikan sebuah biji timun kepada nenek. Biji timun itu di suruh menanam di ladang.

Dalam waktu semalaman saja biji timun telah tumbuh begitu subur. Bunganya harum, buahnya lebat dan ranum ranum. Namun ada satu buah timun yang paling besar.Buah timun itu sebesar bayi yang baru dilahirkan.

Pada suatu malam,  nenek terbangun dari tidurnya, Nenek mendengar suara tangisan bayi. Nenek segera turun dari tempat tidurnya dan  berlari menuju ladangnya. Dengan disinari cahaya rembulan, akhirnya nenek menemukan suara tangisan  bayi itu berasal dari timun yang besar itu.Buah timun yang sedang menangis itu di petiknya, dan dibopong pulang kerumah. Sesampai dirumah, buah timun itu di buka dengan hati hati. Setelah terbuka buahnya, nampak bayi perempuan yang cantik, dan wajahnya bersinar keemasan. Tertimba sinar bulan. Nenek memberikan nama Timun Emas. Timun Emas pertumbuhannya sangat cepat. Dalam beberapa bulan saja ia  sudah menjadi seorang gadis cantik. Tepat di usia tujuh tahun, nenek menjadi sangat bersedih, Karena nenek harus berpisah dengan Timun Emas. Kaki Buto Ijo akan mengambilnya kapan saja. Akhirnya nenek mencoba menyelamatkan anaknya.

Nenek masih menyimpan benda pusaka dari nenek moyangnya. berupa segenggam biji timun, segenggam garam dan sepotong terasi, mudah mudahan bisa menyingkirkan raksasa itu. Timun Emas disuruhnya pergi dari rumnah. Tidak lupa nenek memberikan tiga buah benda ajaib untuk keselamatan Timun Emas. Setelah itu Timun Emas pun cepat cepat meninggalkan tempat nenek sejauh mungkin.

Raksasa Buto Ijo menjadi marah ketika sampai di rumah nenek, ternyata Timun Emas sudah pergi. Kaki Buto Ijo segera pergi mencari Timun Emas.Dengan langkah panjang panjang, Buto Ijo pun segera bisa mengejar  Timun Emas.

Timun Emas di minta berhenti, namun Timun Emas tidak mau berhenti. Kaki Buto Ijo menjadi sangat marah.Kaki Buto Ijo, mau menangkap Timun Emas.

Cepat cepat Timun Emas melemparkan biji timun. Biji timun itu dalam waktu singkat sudah menjadi pohon timun yang menjalar jalar. Pohon timun  membelit tubuh Buto Ijo. Buto Ijo terbelit pohon timun yang buahnya sangat lebat dan besar besar. Buto Ijo memakan semua timun yang menempel di tubuhnya. Sementara itu Timun Emas meneruskan pelariannya, menjauhi Buto Ijo. Timun Emas berlari sekencang kencangnya meninggalkan Buto Ijo. Sementara itu langkah  Buto Ijo semakin berat karena ia kebanyakan makan timur. Sehingga ia berjalan dengan hati hati, karena kalau untuk berlari perutnya menjadi sakit.Walaupun demikian Buto Ijo, dapat mengejar Timun Emas. Timun Emas untuk yang kedua kalinya melemparkan garam. Garam menjadi lautan yang dalam, namun Buto Ijo dapat berenang, sehingga dapat menyelematkan diri. Timun Emas berlari secepat cepatnya meninggalkan Buto Ijo, namun Buto Ijo sampai pula ke tempat Timun Emas berada.

Timun Emas untuk yang terakhir kalinya, melempar terasi kepada Buto Ijo. Terasi menjadi lumpur yang amat dalam dan amat pekat, Buto Ijo tenggelam dalam lumpur, dan matilah Buto Ijo.

Kini Timun Emas sudah terbebas dari kejaran Buto Ijo.Timun Emas kembali ke rumah nenek. Timun Emas juga disambut gembira oleh seluruh warga desa. Masih ada lanjutannya, mari kita ikuti bersama.

Ternyata Buto Ijo, adalah jelmaan dari Batara Kamajaya. Sang Batara Kamajaya berterima kasih kepada Timun Emas, karena telah membebaskannya dari kutukan Batara Guru. Batara Kamajaya juga memberi tahukan, bahwa Timun Emas sebenarnya adalah jelmaan dari Dewi Candrakirana..

Selama tujuh tahun Candrakirana dipisahkan dengan Panji Asmara Bangun, dengan maksud agar mereka semakin merasakan kasih sayang diantara mereka. …………

Akhirnya Panji Asmara Bangun yang menyamar menjadi pemuda petani yang buncit menggoda Timun Emas, tentu saja Timun Emas, dan membela diri dengan cundrik  saktinya, Dengan cundrik saktinya, maka pemuda buncit itu berubah menjadi Panji Asmara Bangun. Akhirnya keduannya saling bertemu, dan merekapun saling berpelukan, melepas rindunya, setelah tujuh tahun berspisah.


Demikianlah cetrita Timun Emas ini kita rangkaikan dengan lagu Ibu Hajah Waljinah, "Entit".mungkin saja Entit itulah nama seorang petani yang buncit, suka menggoda Timun Emas.

Dewi Candrakirana dan Raden Panji Asmara Bangun bermaksud pulang ke Istana.
.
Candrakirana ingin agar Nenek bersedia diboyong ke Istana. Namun Nenek tidak bersedia, karena Nenek lebih suka tinggal didesa, untuk  memelihara sawah ladangnya. Nenek sudah bahagia bisa ngemong Timun Emas selama ini. Namun hati Timun Emas tidak tega, meninggalkan neneknya yang sudah lanjut usia, Timun Emas berjanji akan selalu datang menjennguk ,kapan saja.

Cerita kesetiaan cinta Candrakirana dan Panji Asmara Bangun, sudah terjadi berkali kali.

1.Dalam lakon Ande Ande Lumut, menceritakan Candrakirana menjadi anak angkat di keluarga Mbok Rondo Karang Wulusan. Kleting Kuning demikian Mbok Rondo memanggilnya. Saudara saudara angkatnya: Kleting Merah, Kleting Ijo, Kleting Biru dan Kleting Wungu.Kleting Kuning setiap harinya di suruh kerja yang tidak masuk akal. Kalau tidak bisa melakukan pekerjaan yang disruruhnya, ia akan di ajar habis habisan oleh ibu angkat dan anak anak nya.Penderitaan berakhir setelah ia ikut ngunggah unggahi Ande Ande Lumut, seorang Pangeran yang menyamar menjadi rakyat biasa. Banyak puteri puteri yang ikut unggah unggahi. Termasuk kakak kakak tiri Kleting Kuning, tetapi Ande Ande Lumut tidak mau menerimanya, karena mereka semua bekas kekasih Yuyu Kangkang. Ande Ande Lumut malahan  menerima seorang perempuan yang dandanannya seperti orang gila, tetapi masih suci, Ande Ande Lumut menerimanya.Ternyata perempuan yang dianggap gila oleh mbok Randa Dadapan itu, adalah Candrakirana. Sedangkan Pemuda itu sebenarnya Panji Asmara Bangun, Putera Raja Jenggala. Mereka berdua sangat bahagia.(Kunjungi cerita lengkapnya dalam Ande Ande Lumut)

2. Dalam lakon Keong Emas, Candrakirana menjadi seekor Keong Emas. Keong Emas ditemukan mbok Randa, di tepi singai, dan dibawa kerumahnya. Ternyata Keong Emas membuat keanehan keanehan. Setiap hari terhidangkan diatas meja makan, nasi dengan lauk lauknya dan juga buah buahan. Rumahnya yang sudah rusak ,tahu tahu berubah menjadi baik. Suatu hari mbok Randa mengintipnya, tahulah sekarang, kalau yang memasak  dan membuat rumahnya menjadi baikk t adi adalah puteri jelmaan Keong Emas. Mbok Randa cepat cepat memecahkan keong Emas. Sehingga puteri tadi tidak bisa kembali ke dalam cangkang Keong Emas.Keong Emas sebenarnya juga jelmaan Candrakirana. Akhir cerita Candrakirana dipertemukan dengan Panji Asmara Bangun, yang bertahun tahun sebelumnya keliling negeri mencari Candrakirana.

3. Lakon Bawang Merah dan Bawang Putih. Semua jalan cerita hampir sama. Candrakirana menjadi anak angkat Mbok Randa, mbok Randa memanggilnya Bawang Putih. Mbok Randa sendiri mempunyai anak bernama Bawang Merah. Kehidupan sehari hari sama dengan cerita Kleting Kuning. Ia sering disiksa baik pisik maupun psikis.Hingga pada suatu hari Bawang Putih di suruh menyuci baju mbok Rondo dan anaknya Bawang Merah. Tetapi pakaiannya yang dicuci hilang, karena hanyut di dalam sungai. Bawang Putih mencari baju yang hanyut itu di sepanjang sungai. Ia bertemu paman yang ngguyang (memandikan) sapi, ketemu lagi dengan paman yang ngguyang jaran, mereka semua tidak tahu ada baju yang hanyut. Bawang Putih akhirnya ketemu dengan Nini Buto Ijo yang sedang mesusi (mencucui) beras. Bawang Putih di bawa kerumah Nini Buto Ijo. Bawang Putih tergerak hatinya, melihat rumah Nini Buto Ijo yang banyak sampahnya, untuk membersihkannya. Keesokan harinya, Nini Buto Ijo, memberikan baju milik ibu Bawang Putih dan Bawang Merah. Nini Buto Ijo juga memberikan sebuah labu. Ada beberapa labu disana, Bawang Putih di sauruh memilih. Bawang Putih memilih labu yang kecil.karena kalau besar, ia tidak kuat membawa pulang. Karena perjalanan pulang sangatlah jauh.Sesampai di rumah Bawang Putih di hajar oleh ibu tiri dan kakanya Bawang Merah. Labu yang dibawa dan direbutnya. Labu jatuh, labu menjadi pecah. Mbok Rondo dan Bawang Merah terkejut, ketika di lihatnya, didalam buah labu terdapat banyak perhiasan emas dan berlian. Bawang Putih di intograsi, bagaimana barang itu sampai didapat. Bawang Putih menceritakan semua kejadian. Akhirnya Bawang Merah dengan perasaan iri dan dengki mengikuti jalannya alur cerita seperti yang dialami Bawang Putih. Mula mula ia membuang baju di sungai. Kemudian mengikuti baju itu dan terakhir bertemu dengan nini Buto Ijo. Bawang Merah yang pemalas, Sehari harian hanya tidur saja. Keesokan harinya Nini Buto Ijo memberikan baju yang hilang dan labu kepada Bawang Merah. Bawang merah memilih labu paling besar.Sesampai di rumah, ibunya sangat senang. Labu 
dibanting, tiba tiba saja, didalamnya keluar binatang binatang yang menakutkan, ada ular, ada ketonggeng, ada lebah ada lipan, sangat banyak dan menakutkan. Binatang binatang itu mengejar ngejar dan mengeroyok ibu tiri dan Bawang Merah. Mereka melarikan diri dan diceritakan tidak pernah kembali kerumah.

Bawang putih tinggal sendirian di rumah, sampai pada suatu hari, Panji Asmara Bangun datang menjumpai Bawang Putih, yang ternyata Candrakirana. Kemudian membawanya kembali ke Istana.

4. Dalam cerita Panji Semirang. Ceritanya amat panjang. Setelah selir berhasil menyingkirkan Permaisuri, Dewi Puapaningrat dengan meracuninya. Kini Paduka Liku  berusaha membuat jampa jampi Raja agar raja mau diatur oleh Paduka Liku. dengan bantuan seorang tokoh hitam maka berhasillah memperdaya raja. 


Langkah pertama Paduka Liku minta diangkat menjadi permaisuri menggantikan Puspaningrat yang telah mangkat. Disitulah Paduka Liku mulai mengatur ngatur raja. Raja  yang sudah terpengharuh \jampa jampi, selalu menuruti kemauan Paduka Liku. Kini Paduka Liku mencari jalan untuk mengusir keberadaan Candrakirana di istana. Semen tara itu istri raja yang kedua. Mahadewi tidak terpengaruh dengan gejolak di  istana. Namun dalam hatinya. merasa kasihan dengan Candrakirana. Ia tidak bisa berbuat apa apa. 


Pada suatu hari datang Panji Asmara Bangun datang  ke Daha menjumpai kekasih hati. Ia mau memberi hadiah. Panji juga tahu. kalau Galuh Ajeng mempunyai perhatian yang berlebihan.Ia selalu mengganggu hubungannya dengan Candrakirana.Maka dari Kahuripan,


Ia membawa dua buah kado istimewa, sebuah kado terbungkus dengan kain sutera Dewangga, dan sebuah lagi kado yang berbungkus kain buruk rupa. Galuh Ajeng memburu  kedua kado itu. Diminta ayahnya  untuk mengjinkan Galuh Ajeng\ yang memilih terlebih dahulu.Prabu Lembu Amiluhur, meminta kepada Panji, agar Galuh Ajeng memilih terlebih dahulu. Panji mempersilakan Galuh Ajeng memilih terlebih dahulu. Galuh Ajeng memilih kado berbungkus kain sutera dewangga. Sedangkan sisanya, kado berbungkus kain buruk rupa di ambil oleh Canderakirana. Panji kemudian bermohon pamit kembali ke Jenggala. 


Candrakirana lari kedalam kamarnya, ia  menangisi nasibnya. tetapi Canderakirana berjanji akan menyimpannya, walaupun apapun ujudnya. dan tidak akan ada yang bisa memisahkan kado itu dari hatinya. 


Kado pun dibuka, ternyata  sebuah boneka emas  nermata berlian. Wajah boneka ini mirip Panji. Candrakirana. 


Belum lama merasakan kebahagiaannya. tiba tiba Galuh Ajeng disertai ayah dan ibunya melabraknya. Galuh Ajeng miminta bonekanya ditukar dengan boneka Canderakirana.Tentu saja Canderakirana yidak mau. Paduka Liku naik pitam. Tiba tiba paduka liku menyodorkan gunting kepada Prabu Lembu Amiluhur. Prabu Lembu Amiluhur tanggap akan maksud Paduka Liku. 


Prabu Lembu Amiluhur, yang tak lain ayah Canderakirana sendiri, bagai kesetanan memotong rambut Canderakirana. Paduka Liku. kemudian meminta Prabu Lembu Amiluhur, mengusuirnya dari istana. Bagindapun mengusir Canderakirana dari istana. Candrakirana pun, meninggalkan istana. 


Para Punakawan. Jodeh, Prasanta dan Kartolo juga biyung emban Ken Sanggit dan Ken Bayan, yang melihat kejadian itu,tidak tega dan diam diam mereka mengikuti kepergian Dewi Canderakirana.




Perjodohan dengan Panji Asmara Bangun tetap diteruskan. Namun Sekarang dijodohkan dengan Galuh Ajeng. Tetapi Panji tidak mau. Namun karena pelet cinta yang dimasukkan dalam minumannya, menjadikan Panji tergila gila kepada Galuh Ajeng. Ayah Panji mengirim lamaran. Satu kereta penuh, membawa semua uba rampe keperlua perkawinan, juga emas dan berlian sebagai mahar. 


Namun dalam perjalanannya ke Daha, di cegat seseorang, yang mengaku bernama Panji Semirang dan beberapa pengawalnya. semua barang lamarannya dirampas. Para perajurit yang bertugas mengantar barang lamaranpun, lari tunggang langgang sedangkan kuda dan keretanya lari tanpa arah. Panji Semirang merasa puas akan hasil kerjanya.


Walau tanpa mahar,akhirnya Panji Asmara Bangun menikah dengan Galuh Ajeng. Namun belum sampai acara berlangsung, terjadi keributan, tempat perhelatan terbakar 


Semua yang hadir kalang kabut menyelamatkan diri masing masing. Panji Asmara Bangun menjadi tersadar, apa yang terjadi dengan dirinya. Ia baru tahu Galuh Ajeng menggunajkan pelet. Panji dan pengawalnya kembali ke Jenggala.


Sementara itu Canderakirana merasa sudah tidak aman ditempat itu. Pergilah Canderakirana ke Pertapan Gagelang.ketempat bibinya Biku Gandasari. Canderakirana mencurahkan sakit hatinya pada bibi nya. Bibinya kemudian menyarankan, agar Canerakirana bersama pengawal setianya, berpakaian seperti rombongan penari dan para penabuh gamelan. Canderakirana menamakan rombongannya menjadi Gambuh Warga Asmara.


Sementara itu di Istana Kahuripan, Panji Asmara Bangun mendengar tetabuhan yang dipukul bertalu talu, menjadikannya ia ingin menonion pertunjukan itu.memanggil penari Ganbuh Warga Asmara. Panji minta mereka memainkan lakon cerita Golek Kencana. 


Ternyata Mereka pandai memainkan cerita itu. Gambuh Warga asmara memainkan lakon riwayatnya sejak mendapat boneka emas dari, Panji sampai diusir, sampai menjadi Raja Panji Semirang hingga menjadi Penari Gambuh.Panji terkejut, ketika pemain utama nya menimang boneka kencana, seperti boneka yang  yang telah diberikan pada Candrakirana. 


Tidak salah lagi, dia Candrakirana. Candrakirana terkejut ketika tiba tiba seseorang memeluk dirinya. Kedua insan itu sangat bahagia. Mereka segera melangsungkan pernikahan. Terkabarkan Paduka Liku dan Galuh Ajeng menjadi gila, sebagai tumbal akibat bersekutu derngan setan. 


Perjalanan cinta mestinya sudah selesai. Tetapi ternyata masih ada godanya. lagi…..



5. Dalam cerita Cinde Laras.


Setelah pernikahan mereka,Candrakirana berbadan dua. Adalah seorang jin, perempuan bernama Wredati, menginginkan bersuamikan dengan Panji Asmara Bangun. Ia juga hamil.Maka ia berniat berbuat jahat.Candrakirana yang sedang tidur bersanding dengan suaminya, diangkatnya dan dibuangnya ke hutan yang lebat dan angker.


Sedangkan dirinya berubah menjadi Dewi Candrakirana.Semua tidak ada yang mencurigakan. Panji juga semakin sayang dengan istrinya. Setelah sampai saatnya, Dewi Candrakirana palsu, melahirkan. Panji sangat kecewa melihat wajah anaknya sangat menakutkan. Ia bertaring dan berbau busuk. 


Namun, bagaimana juga namanya anak, Panji sangat mencintainya. Panji memberi nama anak itu Kalageni. Panji menjadi pemurung. Ia kecewa dengan naknya yang berwajah  raksasa.Untuk menghilangkan rasa kecewa Panji suka bersabung ayam. ia sekarang suka aduan jago. Jagonya sudah mengalahkan musuh musuhnya. Sampai datang seorang anak bernama Cinde Laras. 


Ia mengajak adu jago dengan Panji. Panji merasa heran, ada anak sekecil itu mengajak adu jago. Panji akan memberikan separoh kerajaan apabila Cinde Laras memenangkan adu jago kali ini. 


Sedangkan Cinde Laras bertaruh kalau kalah, ia akan menjadi budak Panji untuk selama lamanya. Setelah kedua jago di adu. Jago Panji kalah. Panji akan memenuhi janjinya, namun putera Candrakirana palsu menolaknya, terjadilah perkelahian, anak Candrakirana palsu kalah. Candrakirana palsu tidak terima, ia melawan Cinde Laras. Dalam perkelahian itu Candrakirana palsu kalah, dan berubah menjadi jin raksasa  yang menakutkan. Kedua jin itu melarikan diri dari istana. 


Sementara itu Panji dan Cinde Laras pergi ke hutan, untuik menjemput Candrakirana. Mereka merasa bahagia kembali. Panji mengajak Candrakirana pulang bersama Cinde Laras kembali ke Istana. Mereka hidup  bahagia.***





Diceritakan kembali oleh

    Wayang Wayang